Panakajaya Hidayatullah
“Alam Pikir Masyarakat Madura Yang Terepresentasikan Melalui Lagu Ta’ Andi’ Rokok (Cia-Cia)”
Jurnal Kajian Seni – Vol 2 No 2 April 2016
Abstract
Ta’ Andi’ Rokok (Cia-cia) is a Madurese dangdut song adaptated from Indian song entitled Chaiyya-Chaiyya. The song lyrics are very influenced by the conception or perspective of the creator. This reasearch aims to understand paradigm of Madurese people represented through the song by using Foucault’s theory. The reasearch uses multidiscipline approaches by involving several different studies in order to reach comprehensive understanding.
The research showsthat the Cia-cia song contains the discourse that consists of a group of statements (speech) of debt and humour. Through the statements, the kinship and characteristic model of Madurese people may be taken as conclusion. Some discourse then construct some dominant subjects which are,tarétan (cousins), kanca tatanggâ (neighbour), kanca main (friends), oréng teggâs (firm person), oréng sabbâr (patient person), humourist, and honest person. While some subordinate subjects are Bhâlâ Jâuh (extended family), moneylender, the other, oréng lécak (the indecisive), temperamental person, serious person, and deceitful.
Keywords: conception, Cia-cia, dangdut, Madurese, discourse
Abstrak
Lagu Ta’ Andi’ Rokok (Cia-cia) adalah karya lagu dangdut Madura yang mengadaptasi lagu india berjudul Chaiyya-Chaiyya. Penciptaan lirik dalam lagu Cia-cia tentunya banyak dipengaruhi oleh konsepsi atau alam pikir penciptanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana alam pikir masyarakat Madura yang terepresentasikan dalam lagu Ta’ Andi’ Rokok (Cia-cia) menggunakan teori wacana Foucault. Penelitian ini menggunakan pendekatan multidisiplin, dengan mengaitkan beberapa disiplin ilmu berbeda untuk mendapatkan pemahaman secara komprehensif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam lagu Cia-ciaterdapat wacana yang terdiri dari kumpulan pernyataan hutang dan humor. Melalui pernyataan tersebut terbaca model kekerabatan dan karakteristik masyarakat Madura. Beberapa wacana tersebut kemudian mengkonstruksi beberapa subjek dominan, yaitu, tarétan (saudara sepupu), kanca tatangghâ(tetangga), kanca main (teman), oréng tegghâs (orang tegas), oréng sabbhâr (orang sabar), orang lucu, dan orang jujur. Sedangkan subjek subordinatnya, bhâlâ jâuh (saudara jauh), rentenir, orang lain, oréng lécak (orang tidak tegas), orang emosional dan keras, orang serius, dan orang licik.
Kata Kunci: alam pikir,Cia-cia, dangdut, Madura, wacana
Link