Hesti Nurrifka I.
Dangdut sebagai Media Komunikasi Politik (Studi Etnografi Peranan Pertunjukan Dangdut dalam Pemilihan Kepala Daerah Lebak, Banten Periode 2013)
2014 | Skripsi | Ilmu Komunikasi UGM
Abstrak
Dangdut adalah sebuah genre musik yang berkembang di Indonesia. Kedekatan musik dangdut dan masyarakat Indonesia secara historis menjadikan dangdut sebagai salah satu genre favorit masyarakat Indonesia. Selain itu, dangdut memiliki hubungan yang unik dalam proses politik di Indonesia. Penelitian ini didasarkan pada hubungan antara dunia politik di Indonesia dengan musik dangdut. Keberadaan pertunjukan musik dangdut dalam kampanye Pemilu di Indonesia seperti menjadi sebuah keharusan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, peranan musik dangdut dalam dunia politik di Indonesia mulai mengalami perubahan. Seperti artis dangdut yang menjadi ambassador partai politik atau calon pasangan kepala daerah dan musik dangdut yang menjadi jingle resmi kampanye. Dari latar belakang tersebut diajukan pertanyaan penelitian Bagaimana peranan pertunjukan dangdut dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah Lebak 2013? Untuk menjawab pertanyaan tersebut digunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dimulai tanggal 16 Juli 2013 sampai dengan 27 Agustus 2013. Pada kampanye Pilkada kabupaten Lebak tahun 2013, terdapat tiga peran bagi pertunjukan musik dangdut. Peran pertama adalah sebagai media komunikasi politik. Para artis dangdut yang tampil di panggung Pilkada Lebak menjadi penyampai pesan-pesan kampanye dari pasangan calon bupati-wakil bupati yang mereka wakili. Begitu pula lirik musik dangdut yang dibawakan oleh para artis. Peran kedua adalah sebagai hiburan. Massa pendukung dan masyarakat yang hadir secara langsung mengatakan bahwa keberadaan musik dangdut dalam Pilkada Lebak adalah sebagai bentuk hiburan bagi mereka. Peran ketiga adalah sebagai penarik massa. Aktifitas kampanye yang memiliki panggung pertunjukan dangdut memiliki jumlah massa lebih besar bila dibandingkan dengan kampanye yang tidak menggunakannya.