Wildah Faizatina A
Berbagi Kuasa: Studi Kasus terhadap Kontrol Tubuh Biduanita dalam Pementasan Dangdut di Yogyakarta
2017 | Skripsi | Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada
Abstrak
Biduanita dangdut seringkali dianggap memiliki tubuh yang terobjektivikasi karena pekerjaannya. Akan tetapi, dinamika kekuasaan terhadap tubuh biduanita sering kali terlupakan. Tubuh merupakan sesuatu yang memiliki pengalaman dan bersejarah. Tubuh bahkan kerap dilatih oleh pemiliknya untuk mencapai sebuah tujuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kontrol tubuh biduanita digunakan di atas panggung pementasan dangdut sekaligus memahami bagaimana kekuasaan tubuh biduanita didistribusikan. Dalam tulisan ini, teori yang digunakan adalah teori seksualitas dan kekuasaan Foucault, teori politik Michel Foucault, habitus Bourdieu, serta male gaze Laura Mulvey. Teori-teori tersebut dianggap sesuai untuk menganalisa praktik-praktik yang ditemukan peneliti di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualititatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatoris serta wawancara mendalam. Subjek dalam penelitian berpusat pada biduanita dangdut di DIY. Aspek-aspek yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah praktik ketubuhan, relasi biduanita dengan penonton, pengundang, serta orang-orang terdekat dan bagaimana relasi tersebut memengaruhi kekuasaan tubuhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuasa atas tubuh biduanita merupakan suatu hal yang dipelajari. Tubuh biduanita adalah tubuh sosial yang tidak hanya dimiliki oleh biduanta sendiri, namun juga agen-agen lain yang memiliki kaitan dengan pementasan dangdut. dilihat dari parameter waktu, kuasa atas tubuh biduanita kerap berdinamika sesuai dengan relasi yang akan dibangun. Semakin tinggi popularitas seorang biduanita dangdut, semakin banyak porsi kekuasaannya atas tubuhnya sendiri.
Kata kunci: dangdut, biduanita dangdut, tubuh, kekuasaan, kontrol atas tubuh.