
Judul: Rab(b)i
Penulis: Kedung Darma Romansha
Jumlah halaman: 136 halaman
Ukuran: 13×19 cm
Tahun terbit: 2020
Penerbit: Buku Mojok
Uraian:
Dari pelacur sampai santri menjadi tokoh-tokoh yang muncul dalam buku terbaru Kedung Darma Romansha ini. Tentunya tetap dibalut dengan nuansa dangdut khas Kedung seperti pada novel-novel dia sebelumnya. Dalam Rab(b)i kedung mencoba bermain dengan gaya penulisan barunya tapi tokoh-tokoh yang muncul adalah tokoh-tokoh yang sudah ada dalam dwilogi Telembuknya. Jadi bisa dibilang bahwa dengan munculnya Rab(b)i, Kedung memastikan dirinya sudah menulis trilogi Telembuk.
Susastra pantura? Dari telembuk alias pelacur sampai santri adalah para tokoh dalam kumpulan cerita pendek ini. Sebuah kolase: tentang peradaban urban pinggiran, yang dalam kemiskinannya tiada pernah putus asa meraih kebahagiaan. Namun kebahagiaan macam apakah yang sahih dalam dunia seperti itu? Kedung Darma Romansha mengisi ruang kosong sastra sejak novel Telembuk, begitu juga dengan Rab(b)i ini, tempat penulisnya terus berdangdut dengan mumpuni. Ya, kiranya istilah susastra dangdut sungguh relevan, sebagai genre baru yang lebih dari layak untuk terus digali. Telembuk maupun Rab(b)i adalah terapi bagi susastra Indonesia, yang kelewat dipenuhi kasus-kasus kejiwaan elitis kosmopolitan.
Sumber: https://bukumojok.com/product/rabbi/?srsltid=AfmBOoooj567BrLSIFBUkHkAZrwOe8sw-gKq-6f3DCItS7qGBiAzUaJv