
Judul: Goyang Penasaran: Naskah Drama dan Catatan Proses
Editor: Intan Paramaditha dan Naomi Srikandi
Penulis dan periset: Herlin Putri
Jumlah halaman: xxii+258 halaman
Tahun terbit: 2013
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Uraian:
Catatan dari Teater Garasi
Sungguhpun berbagai praktik pencatatan proses kreatif sudah berlangsung sejak awal kehadiran teater modern di Indonesia, buku khusus mengenai seluk-beluk suatu karya teater di Indonesia masih amat terbatas, tak sebanding dengan jumlah karya yang telah dihasilkan. Sementara sejumlah besar catatan proses kreatif hanya berujung di laci arsip sang seniman, sejumlah yang lain kadang masih sempat berputar sebentar di khalayak penonton pada malam-malam pertunjukan, terutama dalam bentuk buku program. Meniru watak pertunjukannya, buku-buku program ini cenderung tak lagi bisa diakses setelah malam pementasan.
Langkah kecil tim kreatif menyusun Goyang Penasaran: Naskah Drama dan Catatan Proses ini, karenanya, adalah upaya penting untuk turut serta memutus kebiasaan lama. Buku yang ada di tangan Anda ini mengajak kita semua untuk menyusur ulang proses sejak gagasan kreatif dicetuskan sampai tahap akhir pemanggungan, lengkap dengan dokumen naskah pertunjukan dan juga beberapa pikiran serta sudut pandang pembanding. Selanjutnya, jika buku ini bisa berguna, entah sebagai suatu model pendekatan proses teater secara khusus dan alih wahana secara umum, maupun sekadar sebagai rujukan pembanding kerja kesenian, kami akan sangat bersyukur.
Sinopsis
Salimah, penyanyi dangdut yang bikin penasaran, hidup di kampung tempat goyang dangdut diterima, dihidupkan, sekaligus dihujat banyak orang. Tak peduli ia gadis atau janda, setiap lelaki bersumpah rela bertekuk lutut di bawah lekuk pinggulnya. Solihin, pemuda perlente yang kemudian menjadi lurah, tak menyerah sekalipun lamarannya ditolak. Sebelum mendapatkan perempuan yang jadi rebutan, sampai matipun akan ia perjuangkan. Tapi Salimah hanya menginginkan mata Haji Ahmad, guru mengajinya dulu. Mata yang terbuka lebar, seperti saat memandangi Salimah membaca surat An-Nur, seperti ketika menamai perempuan itu sumber dosa. Mata yang marah dan memaksanya turun dari panggung. Mata yang ingin ia dekap ke dadanya, sampai mati. Sampai mati.
Goyangnya maut. Dan hingga kini, ia masih penasaran...
Informasi lebih lanjut: https://intanparamaditha.com/buku-goyang-penasaran-naskah-drama-dan-catatan-proses