Andrew N. Weintraub
“The Sound and Spectacle of Dangdut Koplo : Genre and Counter-Genre in East Java, Indonesia”
Asian Music, Volume 44, Number 2, Summer/Fall 2013, pp. 160-194 (Article)
Abstract:
This article explores the concept of genre and counter-genre in music by examining the nature and practice of dangdut koplo in relation to dangdut, its dominant progenitor. Dangdut koplo (or Koplo) is a regional form of dangdut (dangdut daerah) from East Java. Regional forms of dangdut exhibit an intensified level of artistic creativity by incorporating regional languages, musical elements, and/or performance practices. Dangdut koplo is characterized by its distinctive drum pattern, fast tempo, genre-bending arrangements, and eroticized style of dance. Dangdut koplo crystallized in the mid-1990s in conjunction with the changing landscape of politics and economics, greater access to technology, lack of enforcement on locally produced recordings, and the decentralization of the music industry. As a case study, dangdut koplo illustrates the discourse and practice of genre formation in post-reformasi Indonesia. Data are based on fieldwork in East Java, primarily Surabaya and environs (Lamongan, Gresik, and Sidoarjo), 2007–2012.
Artikel ini mempelajari konsep sebuah genre dan kontra-genre melalui penelaahan pada sifat dan praktek bermusik dangdut koplo dan kaitannya dengan dangdut sebagai pendahulunya. Dangdut koplo (atau Koplo) adalah sebuah bentuk musik dangdut daerah yang berasal dari Jawa Timur. Bentuk dangdut daerah memperlihatkan tingkat kreati tas artistik yang memadukan bahasa daerah, elemen musik, dan/ atau pelaksanaan pertunjukannya. Dangdut koplo memiliki pola gendang yang khas, irama cepat, campuran genre musik lain, dan gaya berjoget yang erotis. Dangdut koplo muncul pada pertengahan tahun 1990-an bersamaan dengan perubahan situasi politik dan ekonomi, peningkatan akses pada teknologi, pengurangan produksi rekaman lokal, dan desentralisasi industri musik. Sebagai studi kasus, dangdut koplo memperlihatkan sebuah formasi genre musik baru pada era pasca reformasi Indonesia. Data penelitian berdasarkan pada studi lapangan yang dilakukan di daerah Jawa Timur, terutama Surabaya dan sekitarnya (Lamongan, Gresik, dan Sidoarjo), 2007–2012.
Link