
Judul Tulisan di dalam Buku: Gak Dangdut Gak Gethuk: Pemaknaan Dangdut pada Gerobak Gethuk Keliling
Penulis: Michael HB Raditya
Dari buku: Lanskap: Mosaik Musik di dalam Masyarakat
Editor: Irfan R. Darajat
Tahun terbit: 2018
Penerbit: Yayasan Kajian Musik Laras
Abstrak
Kehadiran musik dangdut pada gerobak gethuk keliling telah terjadi dua hingga tiga dekade belakangan. Beberapa orang memahaminya hanya sebagai wujud penciptaan tanda semata. Kendati ada benarnya bahwa musik dangdut lebih dapat diresepsi—entah karena terganggu atau sebaliknya—dari pada pendengar, dan pembeli. Alih-alih hanya berhenti pada pembentukan tanda semata, di dalam artikel ini saya ingin menyingkap relasi-relasi atas terjalinnya tanda tersebut. Di mana, bukan lagi soal tanda—terlebih dalam semiotika dapat dilakukan secara arbitrer—, melainkan adanya faktor yang tinubuh dari para penjual, baik secara kultural ataupun musikal.
Berangkat dari kegelisahan itulah, maka saya mulai merujuk pada satu majikan gerobak gethuk, dan tiga penjual gethuk keliling, untuk melihat secara mendalam apakah tanda yang mereka percayakan pada musik dangdut hanya sebatas tanda. Dalam mendapatkan data, saya melakukan metode penelitian etnografi dengan merujuk pada observasi partisipasi ketika gerobak gethuk berkeliling. Tidak hanya itu, wawancara mendalam turut dilakukan untuk menyingkap praktik musik di tengah masyarakat.
Sedangkan dalam menganalisis persoalan, saya menggunakan analisis semiotika dari C.S. Pierce atas trikotomi tandanya. Bertolak dari telaah Pierce maka dapat dilihat bahwa berdasarkan aktivitas dari gerobak gethuk, musik dangdut tidak semata-mata menjadi tanda yang diciptakan tunggal. Mereka para penjual dapat bermain-main tanda dengan urutan lagu yang semena-mena namun tetap dalam bingkai dangdut. Selanjutnya para penjaja gethuk memproduksi musik dangdut, sekaligus mengkonsumsinya dalam satu waktu. Bahkan musik Dangdut telah memberikan mereka kekuatan dalam melangkah ketika berkeliling untuk berjualan. Lalu untuk konsumen—baik pendengar ataupun pembeli—musik dangdut telah menjadi tanda kehadiran dari tukang gethuk. Tidak hanya itu, tanda yang tercipta turut tinubuh pada para masyarakat luas.
Kata Kunci: Dangdut, Etnografi, Gerobak Gethuk, Semiotika, Tinubuh
Kertas: Paperback